poem #1
Tertaut 2 hati, sekeping hati
2 hati ini dulu saling tertaut
Ada banyak asa yang minta diungkap
Kau katakan padaku inikah cinta
2 hati ini dulu bersatu
2 hati jadi 1 keping hati
Namun kenapa kepingmu kau toreh sendiri
Tlah kau kias hati ini
2 hati ini dulu saling menyatu
Namun kenapa kau bilang semuanya tanpa arti
Panggul memanggul kita seberangi sungai
Bahu membahu kita pindahkan gunung
Keringat menetes jatuh di pipi
Memberi bekas mengandung makna hati
Aku jalani setapak setapak pohon melati
Aku pelihara mawar merah penambat hati
Aku pupuki anggrek bunga abadi
Aku kumpulkan lotus bunga hoki dewa dewi
2 hati ini saling bicara
Tentang aneka warna yang saling senada
Tentang dunia yang tiada ada batasnya
Tentang langit yang punya kerajaan amat megahnya
Tentang tawa canda anak yang tak habis keriangannya
2 hati ini dulu saling membantu
Tepislah semua badai yang mau merelung relung kalbu
Tepislah semua tangis yang meraung-raung menembus waktu
2 hati ini kembali jadi satu
Begitu banyak batu yang mau mengganggu
Aku katakan kepada semua itu
Tinggalkanlah aku ... karena hatiku telah amat sabar menunggu
poem #2
10 TAHUN
10 tahun bukanlah saat yang sebentar, sayang
Bukan seperti melangkah di atas jalan setapak
Dari tepi kolam ke pinggir teras
Dari simpangan jalan menyeberang silang
Sedasa
Sedasa bukanlah seperti selayang pandang, sayang
Bukan seperti membaca kilasan peristiwa di koran
Bukan seperti membaca kliping sains di buku anak-anak kita
Torehan hatiku selalu ingin berkata kata
Mengatakan sesuatu yang ada jawabnya
Seandainya engkau hidupkan kembali hatimu, sayang
Tentulah hati ini punya asa kembali
05.51
poem #3
SEBUAH HATI
Aku cuma punya sebuah hati
Lini melengkung membuat garis
Mengukir hati yang cuma satu
Tidak akan mampu membuat lagi
06.58
poem #4
DALAM MIMIPI
Orang itu bertutur dalam mimpi
Tentang sesuatu yang indah datang dari sanubari
Tentang sesuatu yang kunanti-nanti tiba di hati
Orang itu berkata apa adanya
Tentang sesuatu yang ia rasakan
Tentang sesuatu yang ia lihat
Dan tentang sesuatu yang ia harap akan aku
Oooh....
Namun aku sungguh tiada mengerti
Ada dimana aku berdiri
Orang itu terus mengikuti
Yang katanya ini datang dari hati
Begitu tersanjung aku dibuatnya
Oooooh...
Lagi-lagi aku berpaling sana sini
Mencari-cari orang yang memang aku cari
Di kursi bulat melingkar di belantara keramaian
Ia dudukkan dirinya di sisiku
Dan di dalam mimpi malam ini
Aku sisipkan kisi-kisi
Pada sebuah jiwa yang menanti
Aku katakan padanya dengan segenap hati
Bahwa aku memiliki
Walau terasa jauh sekali
06.22
poem #5
DALAM MIMPI (2)
Aku bicara tentang pelabuhanku
Aku bicara tentang kekasihku
Aku bicara tentang hatiku
Aku bicara bahwa aku punya cinta
Cinta yang dia tidak pernah mampu menyisih
Walau cinta itu tidak bertutup
Walau cinta itu tidak berwarna lagi
Walau cinta itu itu dikayuh terus menepi nepi
Tapi teman
Aku masih punya ... hatinya hati
07.02
07.02
Tidak ada komentar:
Posting Komentar